AJB Bumiputera Cairkan Klaim Tertunda Tahap II Rp25,84 M

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1921 kembali mencairkan klaim tertunda milik pemegang polis pada Senin (13/3).

Jakarta, CNN Indonesia

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1921 kembali mencairkan klaim tertunda milik pemegang polis pada Senin (13/3).

Dalam pencairan tahap kedua ini, AJB Bumiputera mencairkan sebanyak 8.124 polis senilai total Rp25,84 miliar.

“Ini adalah pencairan tahap kedua. Sebelumnya sudah kami cairkan di tahap pertama pada 6 Maret lalu sebesar Rp22,34 miliar untuk 7.805 polis asuransi perorangan,” kata Direktur Utama Bumiputera Irvandi Gustari melalui keterangan resmi.

Ia mengatakan pencairan kali ini diprioritaskan untuk pembayaran polis asuransi perorangan setelah Penurunan Nilai Manfaat (PNM) di bawah Rp5 juta. Irvandi mengklaim sejauh ini proses pencairan berjalan lancar di tiap kantor cabang Bumiputera.

Secara keseluruhan proses pencairan klaim tertunda ini dilakukan bertahap hingga 2025. Adapun nilai total klaim setelah PNM adalah Rp5,29 triliun.

Irvandi mengatakan untuk mengatasi pembayaran klaim tertunda, pihaknya melakukan pemenuhan likuiditas dengan cara permintaan pencairan kelebihan dana jaminan yang telah direstui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Lalu, pelepasan kepemilikan saham pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta optimalisasi dan pelepasan beberapa aset tanah bangunan yang tertuang dalam Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) perusahaan.

Pencairan klaim tertunda ditempuh setelah OJK sebagai pengawas industri jasa keuangan telah menyatakan tidak keberatan terhadap RPK perusahaan melalui surat No. SR.1/D.05/2023 tanggal 10 Februari 2023.

Irvandi menuturkan pencairan ini diprioritaskan kepada pemegang polis yang memiliki nilai manfaat klaim setelah PNM sejumlah maksimal Rp5 juta, dengan cara satu kali pembayaran lunas.

Sedangkan untuk nilai manfaat klaim setelah PNM lebih dari Rp5 juta, kata Irvandi, akan dicairkan dua tahap. Pertama, 50 persen nilai klaim setelah PNM di tahun 2023 dan 50 persen berikutnya dibayarkan tahun depan.

[Gambas:Video CNN]

(mrh/sfr)


[Gambas:Video CNN]




Sumber: www.cnnindonesia.com