Badan Pangan Prediksi Produksi Beras Capai 9 Juta Ton saat Panen Raya

BPS menyebut cuaca ekstrem akan mengancam panen raya yang diperkirakan terjadi pada Maret 2023.

Jakarta, CNN Indonesia

Kepala Badan Pangan Nasional (BPN) Arief Prasetyo Adi memprediksi produksi beras selama panen raya pada Maret hingga Mei, seharusnya bisa mencapai 9 juta ton.

“Panen raya kita sudah hitung, harusnya kita bisa collect 9 juta ton,” ujar Arief di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Rabu (9/3).

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas menargetkan penyerapan dalam negeri selama panen raya mencapai 1,7 juta ton, 70 persen dari total target CBP tahun ini sebanyak 2,4 juta ton.

Sementara 30 persen akan diserap saat panen gadu, yang biasanya berlangsung setelah panen raya, dengan hasil panen cenderung lebih sedikit dibandingkan saat panen raya.

Dalam hal ini, Buwas mengatakan jika produksi dalam negeri tidak mencukupi, pemerintah akan kembali mengimpor beras.

“Kalau nanti dalam proses perjalanannya tidak tercapai targetnya karena produksi kurang, antisipasi kita ya pasti impor, tapi bukan kita hobi impor, ini antisipasi saja,” kata Buwas.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka opsi untuk kembali mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton.

Opsi impor beras tersebut sudah disepakati dalam rapat yang dipimpin Jokowi, namun belum tahu kapan rencana itu akan dilakukan.

“Kemarin dipimpin Bapak Presiden (Jokowi) kita sudah memutuskan kapan pun diperlukan kita bisa masuk lagi (beras) 500 ribu ton,” kata Zulkifli dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, Rabu (15/3).

Impor beras sebetulnya sudah pernah dilakukan pada Desember 2022 lalu. Kemendag memberi izin kepada Perum Bulog untuk mengimpor 500 ribu ton beras sebagai Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Seluruh beras itu pun kini sudah masuk ke Indonesia.

Meski begitu, Zulkifli menyebut beras masih mahal. Padahal, data selama ini menunjukkan produksi beras dalam negeri surplus.

“Beras ini belum berhasil kita turunkan sampai hari ini bahkan cenderung bisa naik dan naiknya enggak sedikit, sudah lebih dari Rp1.000, walaupun data katanya kita surplusnya banyak,” tuturnya.

Oleh karena itu, ia mengaku khawatir dengan harga bahan pokok menjelang Ramadan. Pasalnya beberapa harga bahan pokok masih tinggi, terutama beras.

[Gambas:Video CNN]

(fby/dzu)





Sumber: www.cnnindonesia.com