Jakarta, CNN Indonesia —
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengklaim kinerja BPJS Kesehatan terbilang baik, bahkan kini sudah tidak memiliki utang kepada rumah sakit.
“Sejak didirikan (BPJS Kesehatan) itu selalu defisit. Sekarang langsung positif dan kami tidak punya utang di rumah sakit,” ungkapnya di Jakarta, Selasa (14/3).
Dengan kinerja yang bagus, Ghufron menyebut pihaknya bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) saat ini telah menaikkan tarif pembayaran kepada rumah sakit.
“Jadi kami bayar biar bisa lebih bagus (pelayananya) dan kami inginkan tidak ada diskriminasi,” imbuhnya.
Ghufron juga mengatakan jumlah peserta BPJS Kesehatan mencapai 252,1 juta orang per 1 Maret 2023. Jumlah tersebut sekitar 90 persen dari total penduduk Indonesia.
Meski demikian, Ghufron menyebut pihaknya akan terus meningkatkan jumlah peserta. Sebab, pemerintah menargetkan 98 persen total penduduk tergabung dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) pada 2024.
Ghufron juga menekankan penyelenggaraan Program JKN-KIS saat ini sudah on the track, dan telah terbangun sebuah ekosistem JKN-KIS yang kuat dan andal. Hal ini juga didukung oleh pemanfaatan teknologi informasi serta digitaliasi layanan yang terus dikembangkan.
Ia mengklaim BPJS Kesehatan melalui Program JKN-KIS juga telah menjadi episentrum baru di dunia jaminan sosial dan menjadi contoh negara lain karena memiliki kepesertaan terbanyak dan pencapaian UHC tercepat di dunia untuk satu skema yang terintegrasi.
Pengelolaan Program JKN-KIS di Indonesia juga sudah diakui dengan mendapatkan penghargaan tertinggi tingkat Asia Pasifik dalam ISSA Good Practice Award dari Internasional Social Security Association (ISSA).
Ghudron mencatat dengan bertumbuhnya cakupan kepesertaan JKN-KIS, angka pemanfaatan pelayanan kesehatan pun turut meningkat dari 92,3 juta pemanfaatan pada 2014 menjadi 502,8 juta pada 2022.
[Gambas:Video CNN]
(mrh/dzu)
Sumber: www.cnnindonesia.com