Jakarta, CNN Indonesia —
Siapa tak kenal Kratingdaeng, minuman energi terlaris di dunia yang bikin stamina jreng? Di Eropa dan Amerika, produk minuman penambah stamina ini dikenal dengan nama Red Bull.
Mereknya masyhur lantaran kerap menjadi sponsor utama ajang olahraga hingga musik. Meski produknya dikenal seluruh dunia, tak banyak yang tahu siapa pemilik bisnis minuman tersebut.
Ialah Chalerm Yoovidhya. Sebenarnya, ia merupakan generasi kedua dalam bisnis ini. Forbes mencatat kekayaan bersihnya mencapai US$26,4 miliar atau setara Rp406,5 triliun, jika memakai asumsi kurs Rp15.400 per dolar AS.
Pundi-pundi ini menempatkan Chalerm sebagai orang terkaya kedua di Thailand, setelah keluarga Chearavanont yang memiliki Charoen Pokphand Group.
Chalerm lahir pada 2 April 1950 di Bangkok, Thailand. Ia anak kedua Chaleo Yoovidhya, pendiri TC Pharmaceuticals (TCP Group) yang memproduksi Kratingdaeng.
Chaleo wafat pada 2012. Tongkat bisnisnya diserahkan kepada putra-putranya. Chalerm menjadi pewaris yang mendapatkan porsi saham terbanyak di perusahaan.
Jauh sebelum menjadi pewaris saham, Chalerm memang sudah lama membantu bisnis orang tuanya. Ia memulai karir di perusahaan ayahnya pada awal 1980-an sebagai manajer umum.
Posisinya naik menjadi wakil presiden eksekutif dan kemudian menjabat sebagai presiden perusahaan dari 2000 hingga 2008. Selepas itu, Chalerm menjadi salah satu direktur sekaligus pengendali saham utama perusahaan.
Ia punya berbagai keran bisnis untuk mengisi pundi-pundi kekayaannya. Yang utama, tentu dari TCP Group, konglomerasi bisnis yang bergerak di berbagai sektor antara lain minuman, farmasi, makanan dan properti.
Chalerm pun tercatat sebagai salah satu pemilik Asia Pacific Glass (APG). Ini adalah perusahaan manufaktur kaca terkemuka di Asia, yang memproduksi berbagai jenis kaca untuk berbagai kebutuhan seperti untuk otomotif dan elektronik.
Ia juga merambah bisnis pertanian dan peternakan melalui Chalerm Phra Kiat Group. Perusahaan ini bergerak di bidang pengolahan susu, pemotongan daging serta pengolahan buah-buahan.
Pernah dengar bir Boon Rawd Brewery? Nah, Chalerm juga memiliki saham perusahaan produsen bir nomor wahid Thailand ini.
Selain bisnis-bisnis tersebut, ia juga berinvestasi di berbagai perusahaan lain dan memiliki beragam properti yang tersebar di tanah kelahirannya, Amerika Serikat hingga Inggris.
Tak seperti crazy rich lainnya, ia menghindari sorotan publik baik untuk urusan bisnis maupun pribadinya. Sikap tertutup ini nampaknya diwariskan mendiang ayahnya, yang tak pernah mau menerima tawaran wawancara media selama ia hidup.
Perilaku Chalerm juga tidak neko-neko. Ia relatif bersih dari skandal, meski tidak sama sekali nol kasus. Nama Chalerm pernah muncul dalam laporan Panama Papers.
Dalam laporan itu, ia disebut sebagai salah satu pemilik perusahaan anonim di Panama yang bernama The Honour Worldwide Co., Ltd. Panama Papers mengungkapkan perusahaan tersebut didirikan pada 2006 oleh firma hukum Mossack Fonseca, untuk mengelola aset keluarga Yoovidhya.
Saat laporan tersebut muncul, Chalerm enggan memberikan tanggapan publik.
Sebenarnya, kepemilikan perusahaan cangkang di negara-negara surga pajak seperti Panama, tidak illegal. Namun, perusahaan cangkang semacam itu kerap digunakan untuk menyembunyikan kekayaan atau melakukan aktivitas keuangan yang melanggar hukum.
Di luar aktivitas bisnis, Chalerm dikenal sebagai penderma. Ia banyak mendanai program-program kesehatan dan pendidikan.
Lanjut ke halaman sebelah…
Sejarah Kratingdaeng aka Red Bull
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
Sumber: www.cnnindonesia.com