Jakarta, CNN Indonesia —
Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.206 per dolar AS pada Rabu (15/2) sore. Mata uang Garuda melemah 39,5 poin atau minus 0,26 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.194 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak di zona merah. Baht Thailand melemah 1,03 persen, ringgit Malaysia minus 0,99 persen, dan won Korea Selatan melemah di 1,03 persen.
Pelemahan juga dialami dolar Singapura sebesar 0,45 persen dan yen Jepang minus 0,13 persen. Serupa, rupee India minus 0,07 persen dan peso Filipina minus 0,59 persen. Tak kalah, Yuan China ambles 0,27 persen.
Mata uang negara maju justru kompak menguat. Poundsterling Inggris minus 0,06 persen, franc Swiss minus 0,05 persen, dolar Kanada turun 0,07 persen, dan dolar Australia melemah 0,14 persen. Hanya euro Eropa yang bergerak stagnan.
Analis Senior DCFX Lukman Leong mengungkapkan alasan pelemahan rupiah adalah data inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan memicu kekhawatiran jika The Fed berlaku agresif.
“Rupiah melemah di tengah sentimen risk off di bursa dan penguatan dolar AS yang meluas terhadap semua mata uang,” kata Lukman saat dihubungi CNNIndonesia.com.
Menurutnya, meski rupiah sempat sedikit rebound usai data neraca perdagangan yang mengalami surplus lebih besar dari perkiraan pasar, tetapi dolar AS tetap berkuasa melanjutkan penguatan menekan rupiah.
[Gambas:Video CNN]
(cfd/sfr)
Sumber: www.cnnindonesia.com