Jakarta, CNN Indonesia —
Harta Kepala Bagian Umum Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Kanwil Jakarta Selatan II Rafael Alun Trisambodo tercatat naik Rp35,61 miliar hanya dalam 11 tahun. Ayah pelaku penganiayaan putra petinggi GP Ansor tersebut kini berharta Rp56,10 miliar.
Berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang dilaporkan Rafael, hartanya pada 2011 hanya Rp20,49 miliar. Saat itu, ia menjabat sebagai Kepala bidang Pemeriksaan, Penyidikan, dan Penagihan di Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I.
Rincian harta Rafael terdiri dari Rp16,42 miliar dalam bentuk tanah dan bangunan yang tersebar di berbagai daerah seperti Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Sleman, hingga Manado. Sembilan dari sepuluh asetnya tersebut terdiri dari tanah dengan bangunan di atasnya.
Tanah dan bangunan yang memiliki nilai paling besar berada di Jakarta Selatan berupa tanah seluas 766 meter persegi, dengan luas bangunan mencapai 559 meter persegi. Nilai aset tersebut menyentuh Rp6,44 miliar.
Alat transportasi yang dilaporkan Rafael pada 2011 adalah Honda CR-V keluaran 2007 dengan nilai jual Rp200 juta dan Toyota Camry tahun pembuatan 2008 senilai Rp250 juta.
Sementara itu, harta bergerak lainnya tercatat di angka Rp420 juta, surat berharga senilai Rp1,51 miliar, serta giro dan setara kas sebesar Rp684 juta. Rafael tercatat tidak memiliki utang.
Rafael melaporkan harta terakhir kali pada 31 Desember 2021. Dalam kurun waktu 11 tahun, hartanya tembus Rp56,10 miliar dan Rafael tetap tidak mempunyai utang sama sekali.
Secara rinci, harta berbentuk tanah dan bangunan milik Rafael saat ini mencapai Rp51,93 miliar, tersebar di Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Sleman, dan Manado.
Tanah dan bangunan yang memiliki nilai paling besar berada di Jakarta Barat berupa tanah seluas 766 meter persegi, dengan luas bangunan 599 meter persegi. Harta ini senilai dengan Rp21,91 miliar. Kemudian, diikuti tanah seluas 324 meter persegi di Jakarta Selatan senilai Rp13,55 miliar.
Dari 11 daftar tanah dan bangunan yang didaftarkan, empat di antaranya hanya berbentuk tanah. Sementara itu, sisanya terdapat bangunan di atas tanah tersebut.
Alat transportasi yang didaftarkan Rafael dalam LHKPN 2021 adalah Toyota Camry 2008 senilai Rp125 juta dan Toyota Kijang keluaran 2018 senilai Rp300 juta.
Ia juga memiliki harta bergerak lain sebanyak Rp420 juta, surat berharga mencapai Rp1,55 miliar, kas dan setara kas Rp1,3 miliar, serta harta lainnya Rp419 juta.
Namun, tidak disebutkan Rafael memiliki Rubicon yang digunakan oleh anaknya dalam kasus penganiayaan. Rubicon berwarna hitam dengan nopol B 2571 PBP ini juga diduga telat membayar pajak tahunan. Rafael juga belum melapor LHKPN 2022.
[Gambas:Video CNN]
(skt/pta)
Sumber: www.cnnindonesia.com