Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan sampai saat ini subsidi kendaraan listrik masih dihitung oleh Kementerian Keuangan.
Menurutnya, butuh waktu untuk melakukan perhitungan agar tidak salah dalam memberikan dorongan guna menggenjot pengguna kendaraan listrik di Tanah Air.
“Insentif masih dihitung terus oleh Kemenkeu berapa, pertama untuk mobil berapa (besarannya) dan berapa untuk motornya,” ujarnya saat meresmikan pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) di jakarta, Kamis (16/2).
Meski belum ditetapkan besarannya, namun Jokowi memastikan bahwa insentif akan didahulukan untuk motor listrik dulu. Sedangkan, untuk mobil akan menyusul.
“Tapi tentu saja didahulukan untuk motor dulu,” jelasnya.
Motor didahulukan karena untuk mobil listrik sudah memiliki peminat sendiri meski belum diberikan insentif. Hal ini tercermin dari banyak yang sudah antre untuk membeli mobil listrik.
“Tadi mobil-mobil listrik saya tanya antrenya ada yang setahun, antre ada yang dua bulan, enam bulan, inden. Apalagi diberi insentif. Tapi tetap dalam perhitungan dan kalkulasi tentunya,” pungkasnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan beberapa waktu lalu memastikan pemerintah akan memberikan subsidi Rp7 juta untuk pembelian motor listrik baru.
“Rp7 juta, iya sudah, kira-kira begitu lah,” ujar Luhut usai menghadiri Saratoga Investment Summit 2023, dikutip dari detikcom, Kamis (26/1).
“Motor listrik baru,” lanjutnya.
Namun, Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata mensinyalkan angka Rp7 juta itu belum pasti dengan mengatakan sampai saat ini belum ada pos di APBN untuk insentif kendaraan listrik. Sebab, saat ini masih dibahas oleh Badan Kebijakan Fiskal (BKF).
“Belum ada (saat ini), nanti nunggu dulu dari tim pak Febrio (Kepala BKF),” jelas Isa di Gedung DPR RI, Rabu (15/2).
[Gambas:Video CNN]
(dhf/ldy)
Sumber: www.cnnindonesia.com