Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan menceritakan negara-negara Afrika masih miskin meski punya kandungan litium lebih banyak dari Indonesia.
Hal tersebut ia lihat saat melakukan kunjungan kerja ke beberapa negara Afrika. Menurutnya, negara-negara di Benua Hitam itu kaya akan sumber daya alam seperti litium tetapi hidup dalam kemiskinan.
“Di sini konten litium 0,5 persen sampai 0,9 persen, di sana antara 4 persen, 5 persen sampai 6 persen. Anda bisa bayangkan, tapi negaranya sangat miskin,” ungkap Luhut dalam Mandiri Investment Forum 2023 di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (1/2).
Luhut beserta jajarannya memang sempat berkunjung ke beberapa negara di Afrika antara lain Republik Kenya, Republik Demokratik Kongo (RDK), dan Zimbabwe pada 20-24 Januari 2023. Kunjungan ini membahas beberapa isu, termasuk rencana kerja sama transisi energi.
Ia mengatakan ketiga negara Afrika itu takjub dengan Indonesia saat ini. Bahkan, Luhut menyebut negara-negara Afrika itu menjadikan Indonesia sebagai panutan.
“Jadi ini sangat bagus untuk kolaborasi antara Indonesia, Afrika dan Amerika Latin. Transformasi ekonomi diperlukan melalui hilirisasi sumber daya alam,” tegasnya.
Indonesia saat ini, kata Luhut, berbeda dengan kondisi Tanah Air beberapa tahun lalu, tetapi masih banyak orang yang memandang remeh perekonomian Indonesia.
Ia tidak menampik RI masih menyimpan beberapa permasalahan, tetapi secara keseluruhan ekonomi Indonesia dinilainya berjalan dengan baik. Maka, ia merayu investor untuk datang ke Indonesia. Peraturan investasi pun disebutnya semakin mudah.
“Jadi bapak, ibu sekalian, investor, kalau Anda mau investasi di Indonesia, Anda bisa lihat. Investasi di Indonesia sekarang lebih mudah dari sebelumnya. Jika ada masalah, bilang ke saya. Akan kami atasi, saya janji,” tegasnya.
Litium memang punya peran penting. Presiden Joko Widodo mengungkap kelemahan Indonesia dalam membangun ekosistem industri mobil listrik dunia adalah litium.
Jokowi mengamini Indonesia punya modal cadangan nikel. Namun, ia mengakui hal itu tidak cukup untuk membangun industri kelas dunia.
“Hilirisasi itu bukan nikel saja karena kita ingin menyatukan mengintegrasikan yang namanya seluruh kekayaan alam ini menjadi satu barang yang nanti dibutuhkan, yang namanya EV battery, lithium battery,” kata Jokowi di peringatan ulang tahun PSI di Jakarta, Selasa (31/1).
“Stainless steel kita punya sendiri, aluminium kita ada, tembaga kita ada, timah kita ada, yang belum ada kita hanya satu barang, yaitu litium,” imbuhnya.
[Gambas:Video CNN]
(skt/pta)
Sumber: www.cnnindonesia.com