Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) blak-blakan soal wacana menghidupkan kembali (reaktivasi) jalur kereta Ciwidey-Bandung di Jawa Barat.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kemenhub Djarot Tri Wardhono menuturkan pihaknya memang memiliki rencana reaktivasi beberapa jalur. Namun, pihaknya masih melakukan analisis mendalam terkait jalur mana saja yang bakal diaktifkan kembali itu.
“Memang dengan kondisi yang ada masih melakukan analisis terhadap reaktivasi jalur tersebut,” katanya di Kantor Kemenhub, Jakarta, Kamis (2/3).
Menurutnya, jika hasil analisisnya memungkinkan maka tak menutup kemungkinan jalur Ciwidey-Bandung akan diaktifkan kembali. Pertimbangan utamanya adalah seberapa besar manfaat yang diterima masyarakat jika jalur itu dihidupkan kembali.
“Di studi yang ada di kami cukup banyak.Kami berhitung mana yang memberikan manfaat,” ujar Djarot.
Reaktivasi jalur Ciwidey-Bandung menjadi cita-cita Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Hal tersebut ia yakini dapat semakin menghidupkan kembali industri pariwisata di Bandung Selatan.
“Salah satu impian saya ke Ciwidey, karena kalau semua pakai motor sekarang itu pertumbuhan kami itu sudah tren (naik),” ucapnya beberapa waktu lalu.
Melansir situs Dinas Perhubungan Jawa Barat, jalur kereta api Ciwidey-Bandung terdiri atas segmen Cikudapateuh-Kopo (Soreang), dilanjut menuju Ciwidey dan dibuatkan pula jalur cabang dari Dayeuhkolot menuju Majalaya.
Pada awalnya jalur ini dibuat oleh perusahaan kereta api milik Belanda, Staatsspoorwegen (SS). Adapun jalur pertama dibuka untuk Cikudapateuh menuju Soreang yang dibuka pada 13 Februari 1921, kemudian dilanjutkan dengan rute Soreang menuju Ciwidey pada 17 Juni 1924.
SS sendiri diserahterimakan menjadi Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI) hingga saat ini menjadi PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Jalur kereta api Ciwidey-Bandung dinonaktifkan pada 1982 dikarenakan kalah bersaing dengan kendaraan pribadi dan angkutan umum jalan raya.
[Gambas:Video CNN]
(mrh/pta)
Sumber: www.cnnindonesia.com