Pegiat Anti Korupsi Beri Saran ke Sri Mulyani soal Pengawasan Pegawai

Sri Mulyani mendapat masukan dari aktivis anti korupsi tentang pengawasan pegawai Kemenkeu setelah viral kasus Rafael Alun Trisambodo.

Jakarta, CNN Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani mendapatkan berbagai masukan dari aktivis anti korupsi tentang aturan, pengawasan dan deteksi dini risiko serta fraud yang kemungkinan terjadi di lingkungan Kemenkeu.

Wanita yang akrab disapa Ani ini memang sengaja bertemu para aktivis tersebut untuk mendapatkan masukan langkah perbaikan di Kemenkeu pasca kasus mantan pejabat eselon III Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Rafael Alun Trisambodo viral, bahkan membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut berkomentar.

“Saya mendapat masukan yang sangat baik mengenai langkah perbaikan dan koreksi yang harus dilakukan oleh Kemenkeu menyikapi kejadian saat ini. Dari mulai aspek values dan filosofi hingga spesifik mengenai perbaikan aturan yang memberikan kewenangan diskresi yang disalahgunakan menjadi korupsi,” ujarnya melalui unggahan Instagram pribadinya, Jumat (3/3).

“Fokus penanganan terjadinya suap, hingga penguatan pengawasan pegawai dan deteksi dini resiko dan fraud, juga analisa LHKPN dan kepatuhan pegawai dan pejabat Kemenkeu,” imbuhnya.

Menurutnya, masukan yang disampaikan oleh aktivis anti korupsi tersebut sangat baik dan akan berguna bagi perbaikan Kemenkeu. Sebab, kasus Rafael memang menjadi momentum bagi instansi tersebut untuk berbenah dan membersihkan yang kotor.

“Kami terus membenahi dan membersihkan yang kotor. Terimakasih atas dukungan dan masukan semua. Menjadi semangat yang sangat berarti,” jelasnya.

Adapun aktivis anti korupsi yang hadir adalah pimpinan KPK generasi pertama, yakni Erry Riyana dan Amien Sunaryadi, Mantan Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif.

[Gambas:Instagram]

Lalu, ada juga Imam Prasodjo, Zainal Arifin Mochtar, Danang Widoyoko, Karlina Supelli, Bivitri Susanti, Arief Surowidjojo dan Alissa Wahid.

Sebelumnya, masalah yang menimpa DJP berawal dari Mario Dandy Satrio yang menganiaya anak petinggi GP Ansor, David, di Jakarta Selatan. Tindakan ini mengakibatkan korban sampai masuk ICU. Kasus penganiayaan ini lantas viral di media sosial.

Berdasarkan penelusuran, Mario ternyata anak dari pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Rafael Alun Trisambodo. Rafael diketahui bertugas sebagai eselon III di Kanwil Jakarta Selatan II.

Akibat masalah ini, Sri Mulyani mencopot Rafael dari jabatannya dan memerintahkan Inspektur Jenderal Kemenkeu untuk melakukan penyelidikan, terutama terkait harta Rafael yang berjumlah fantastis. Selain itu, Sri Mulyani juga mengecam gaya pamer kemewahan di lingkungan Kemenkeu.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/pta)





Sumber: www.cnnindonesia.com