Jakarta, CNN Indonesia —
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mengaku kesulitan untuk membuka mal baru di DKI Jakarta beberapa waktu ke depan. Pasalnya, harga tanah di DKI makin melambung tinggi.
Untuk itu, Ketua Umum APPBI Alphonsus Widjaja menyebut pembangunan mal harus diikuti dengan bangunan lain seperti apartemen, perkantoran, hotel dan lainnya.
“Kalau di DKI Jakarta ini dalam beberapa waktu ke depan saya kira belum bisa menemukan mulai mulai baru yang dibangun karena di DKI Jakarta ini membangun mal tidak bisa berdiri sendiri, harus konsepnya mixed-use atau superblok. Misalnya digabung dengan hotel, apartemen, perkantoran dan sebagainya,” katanya di Jakarta Pusat, Kamis (23/2).
Menurutnya, saat ini lebih memungkinkan bagi pengusaha membangun pusat belanja di daerah penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek). Setidaknya, tahun ini akan terdapat lima mal baru yang di daerah sekitar itu.
“Saya kira akan ada lebih dari lima mal di tahun ini di Bodetabek,” kata Alphonsus.
Ia menjelaskan pembangunan itu pun berbentuk kerja sama antar pengembang. Beberapa di antaranya seperti Sinarmas Land bekerja sama dengan Kawan Lama untuk membangun pusat perbelanjaan di kota wisata (Bogor). Sinarmas Land juga bekerja sama dengan AEON untuk membangun pusat perbelanjaan di Deltamas, Bekasi.
“Kemudian Pakuwon sedang membangun mall di Bekasi, kemudian Bintaro juga sedang melakukan Perluasan. Jadi depan banyak ada pembangunan mall di Bodetabek, bukan Jakarta,” ucapnya.
Lebih jauh, menurutnya, pembangunan pusat perbelanjaan itu biasanya membutuhkan waktu rata-rata 2-4 tahun. Termasuk ketika pandemi Covid-19, pembangunan pusat belanja tidak berhenti.
“Sekarang ada beberapa pusat belanja yang sedang dibangun juga, dan kemungkinan targetnya akhir tahun ini atau awal depan,” tegasnya.
[Gambas:Video CNN]
(cfd/pta)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com