Respons Gibran soal Thrifting di Solo: Mesakne Industri Lokal

Walikota Solo Gibran Rakabuming merespon penolakan pembangunan Jalan Tol Lingkar di Timur dan Selatan Kota Solo oleh Bupati Karanganyar, Klaten, dan Sukoharjo.

Solo, CNN Indonesia

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka buka suara soal maraknya impor pakaian bekas atau thrifting di Kota Solo dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut Gibran, masalah impor baju bekas sempat dibahas Presiden Jokowi saat berkunjung ke Solo beberapa waktu lalu. Ia pun menunggu instruksi lebih lanjut dari Pemerintah Pusat.

“Kemarin dibahas waktu di Solo, soal thrifting itu. Ya nanti kita tindak lanjuti ya,” katanya saat ditemui di Balai Kota Solo, Rabu (15/3).

Di Kota Solo ada puluhan thrift store yang menjual baju, sepatu, dan pernak-pernik lainnya. Pasar baju bekas di Kota Bengawan cukup besar sehingga mereka menggelar Safefest di Terminal Tirtonadi, Solo setiap tahun.

Putra Presiden Jokowi itu pun mengimbau agar pengusaha thrift store segera ancang-ancang untuk beralih ke komoditas lain.

“Saya kira kita harus siap-siap ya. Soale di Solo ini juga lumayan gede,” katanya.

Menurutnya, kehadiran thrift store itu merugikan industri lokal. “Mesakne (kasihan) industri lokal,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo Heru Sunardi mengaku Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tidak mencatat jumlah pelaku usaha thrift store di wilayahnya.

Pihaknya hanya mencatat perdagangan baju bekas impor ada tiga pasar tradisional. Pasar Gading, Harjonagoro atau pasar Klitikan, dan pasar Gilingan. Jumlah pedagangnya pun tidak terlalu banyak.

“Tapi kita cuma mendata yang di pasar saja. Di luar itu kita tidak tahu,” katanya.

Impor baju bekas sebenarnya sudah dilarang melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 51 tahun 2015 . Aturan tersebut terakhir kali direvisi dengan Permendag nomor 40 tahun 2022. Baju bekas selalu masuk dalam daftar barang dilarang impor dalam setiap revisi.

Meski demikian, Heru mengatakan Pemkot tidak bisa begitu saja menindak pelaku jual beli baju bekas impor. Sebab, pelaku usaha thrift store di Solo hanya menjadi ujung rantai distribusi.

“Di Solo ini tidak ada yang impor baju bekas. Mereka ini kan membeli dari daerah lain terus dijual lagi,” katanya.

Menurut Heru, jual beli baju bekas impor di Solo akan selesai jika aturan tersebut dilaksanakan dengan tegas.

“Kalau larangan impornya betul-betul dijalankan, otomatis itu (thrift store) akan habis dengan sendirinya,” katanya.

[Gambas:Video CNN]

(syd/dzu)





Sumber: www.cnnindonesia.com