Sri Mulyani Ungkap APBN Surplus Rp131, 8 T pada Februari 2023

Menkeu Sri Mulyani menyebut transisi energi negara-negara G20 tidak akan mudah karena ada Arab Saudi, anggota yang merupakan produsen minyak terbesar.

Jakarta, CNN Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) surplus Rp131,8 triliun pada Februari 2023.

“Surplus APBN pada akhir Februari 2023 sebesar Rp131,8 triliun. Jadi APBN kita masih surplus secara total,” ungkapnya dalam konferensi pers APBN KiTA di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Selasa (14/3).

Bendahara negara mengungkapkan pendapatan negara hingga akhir Februari 2023 mencapai Rp419,6 triliun atau 17 persen dari target APBN tahun ini. Angka ini naik 38,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Untuk belanja negara sudah mencapai Rp287,8 triliun atau 9,4 persen dari target APBN 2023. Angka ini juga meningkat 1,8 persen dibanding Februari 2022. Adapun keseimbangan primer tercatat surplus Rp182,2 triliun.

Sri Mulyani mengungkapkan penerimaan pajak per Februari 2023 mencapai Rp279,98 triliun. Capaian ini terdiri dari Rp137,09 triliun Pajak Penghasilan (PPh), Rp128,27 triliun PPN dan PPnBM, Rp12,67 triliun, dan Rp1,95 triliun PBB dan pajak lainnya.

Pertumbuhan penerimaan pajak pada Februari 2023 itu mencapai 40,35 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Jadi kalau kita lihat 16,3 persen sudah kita kumpulkan untuk mencapai target tahun ini dari penerimaan pajak Rp279,98 triliun itu,” imbuh Sri Mulyani.

Selanjutnya, penerimaan dari kepabeanan dan cukai mencapai Rp53,27 triliun per Februari 2023. Angka ini turun 6,13 persen jika dibandingkan Februari tahun lalu.

Menurut Sri Mulyani, penerimaan bea cukai memang melambat tapi masih on track dan menunjukkan tren positif.

Sementara itu, hingga 28 Februari 2023 realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp86,4 triliun atau tumbuh 86,6 persen secara tahunan.

[Gambas:Video CNN]

(mrh/dzu)





Sumber: www.cnnindonesia.com