Jakarta, CNN Indonesia —
Startup dan modal ventura China panik buntut kebangkrutan Silicon Valley Bank (SVB) yang berbasis di California, AS. Pasalnya, SVB selaku pemberi pinjaman adalah jembatan antara modal AS dan pengusaha China.
Kebangkrutan SVB bahkan menjadi trending topic di media sosial Weibo. Para netizen China khawatir bakal terjadi krisis keuangan global imbas insiden tersebut.
Terlebih, sebagian besar perusahaan teknologi dan bank di China masih menghindari komentar publik. Hal ini memicu kekhawatiran di kalangan pemodal ventura dan perusahaan rintisan lain.
Asisten Profesor di Institut Keuangan Shenzhen Zheng Lei mengatakan banyak perusahaan China yang terdaftar di AS telah menerima investasi dari dana modal ventura SVB. Dengan kata lain, keruntuhan SVB bakal mempengaruhi startup China.
Namun, Zheng mengatakan perusahaan teknologi China yang terdaftar di AS tidak akan terpengaruh secara langsung jika mereka tidak menyetor dana ke SVB.
Sementara itu, Fu Jian selaku Direktur Firma Hukum Henan Zejin mengatakan SVB adalah pilihan tepat untuk mengakses pasar modal AS. Menurutnya, bank tersebut tidak hanya menyediakan sumber daya bisnis, melainkan peluang jejaring yang luas.
“Runtuhnya SVB telah menurunkan kepercayaan perusahaan China pada bank asing, sehingga mereka akan lebih berhati-hati saat mempertimbangkan dana dolar AS,” kata Fu, dikutip dari Channel News Asia, Senin (13/3).
Sejauh ini, tidak ada perusahaan teknologi atau modal ventura China yang secara terbuka mengakui menderita kerugian akibat kebangkrutan SVB. Bahkan, raksasa layanan lokal on-demand China Meituan membantah keterkaitan dengan SVB di perusahaannya.
Meituan mengatakan kepada para investornya melalui email bahwa mereka tidak memiliki deposito di SVB. Terlebih, isu tersebut sempat berkembang luas di jagat media sosial.
Selain itu, perusahaan patungan Shanghai Pudong Development Bank dan SVB mengatakan operasinya kini telah mandiri dan stabil. Mereka berusaha menenangkan klien lokal di tengah keruntuhan sang induk di AS.
“SPD Silicon Valley Bank Co selalu beroperasi secara stabil sesuai dengan undang-undang dan peraturan China, dengan kerangka kerja tata kelola standar dan neraca independen,” katanya dalam pernyataan resmi di akun WeChat perusahaan.
Meski muncul kepanikan, beberapa analis mengatakan dampak kebangkrutan SVB kemungkinan terbatas di China. Analis CBJ Think Tank Zhang Shule menilai startup di China masih terbatas.
“Untuk perusahaan besar seperti Meituan, kemungkinan besar mereka telah beralih ke SVB pada tahap awal. Tetapi ketika perusahaan seperti itu mencapai ukuran tertentu, mereka akan cenderung mengembalikan dananya ke bank domestik untuk perputaran berkecepatan tinggi,” tutur Zhang.
Silicon Valley Bank (SVB) tercatat kolaps pada Jumat (10/3) setelah 48 jam bank tersebut bangkrut dan mengalami krisis modal. Salah satu faktor kebangkrutan adalah kenaikan suku bunga agresif The Fed selama setahun terakhir.
[Gambas:Video CNN]
Keruntuhan SVB memicu kepanikan perusahaan modal ventura utama yang menyarankan perusahaan untuk menarik uang mereka dari bank. Terlebih, SVB merupakan bank yang berspesialisasi dalam pembiayaan startup dan berstatus bank AS terbesar ke-16 berdasarkan aset.
Kegagalan SVB menjadi yang terbesar selepas Washington Mutual bangkrut pada 2008. Saat itu, peristiwa kebangkrutan memicu krisis keuangan yang melumpuhkan perekonomian selama bertahun-tahun.
Pada kuartal IV 2022, SVB melaporkan aset sebesar US$212 miliar setara Rp3.257 triliun (asumsi kurs Rp15.366 per dolar AS). Sementara itu, jumlah deposito di SVB mencapai sekitar US$175,4 miliar atau setara Rp2.712 triliun.
Di lain sisi, SVB melaporkan US$74 miliar atau setara Rp1.137 triliun dalam bentuk pinjaman dan US$342 miliar atau Rp5.255 triliun lainnya merupakan dana klien.
Kini, Pemerintah Amerika Serikat (AS) memutuskan melakukan bail out Silicon Valley Bank yang bangkrut. Dengan begitu, semua uang nasabah sekitar Rp2.712 triliun yang nyangkut kini bisa kembali.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen menginstruksikan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) untuk menjamin semua uang nasabah SVB bisa diakses mulai hari ini. Bahkan, AS menjamin uang nasabah yang tidak diasuransikan dalam kejadian bank gagal.
(skt/agt)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com