Tingkat Kunjungan ke Mal Diramal Naik 100 Persen Saat Ramadan-Lebaran

APPBI memperkirakan tingkat kunjungan ke mal naik di atas 100 persen saat ramadan dan idulfitri tahun ini karena PPKM dicabut.

Jakarta, CNN Indonesia

Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) memperkirakan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan atau mal akan naik saat ramadan dan idulfitri tahun ini. Kenaikan bisa mencapai lebih dari 100 persen.

Peningkatan kunjungan pusat belanja pada dua momen ini diperkirakan karena pemerintah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Tahun ini merupakan ramadan dan idulfitri pertama yang tanpa pembatasan, setelah tiga tahun berturut-turut sebelumnya selalu disertai dengan berbagai pembatasan akibat pandemi covid-19,” ungkap Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja, dikutip dari ANTARA, Minggu (19/2).

“Diperkirakan rata-rata tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan pada saat ramadan dan idulfitri tahun ini dapat mencapai lebih dari 100 persen dibandingkan dengan sebelum pandemi, atau paling tidak sama dengan sebelum pandemi,” imbuhnya.

Menurutnya, sejak PPKM dicabut beberapa waktu lalu, pusat perbelanjaan pun kini mulai kembali mengadakan berbagai acara dan kegiatan yang diharapkan dapat semakin meningkatkan jumlah kunjungan.

Tak hanya itu, berbagai promo belanja juga sudah kembali diadakan setelah sebelumnya hampir tiga tahun dilarang sehubungan dengan pemberlakuan PPKM.

“Setelah PPKM dicabut beberapa waktu yang lalu maka pusat perbelanjaan telah mulai kembali mengadakan berbagai acara dan kegiatan serta beragam promo belanja yang mana sebelumnya hampir selama tiga tahun dilarang sehubungan dengan berbagai pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah,” ujarnya.

Di sisi lain, Alphonzus juga menilai pada momen ramadan, masyarakat biasanya berbelanja produk dalam kategori non-makanan dan minuman.

“Sebagaimana biasanya, selama ramadan pada umumnya masyarakat akan berbelanja barang ataupun produk kategori non-makanan dan minuman, dan pada saat libur ataupun idulfitri maka akan beralih ke kategori makanan dan minuman serta hiburan,” ujarnya.

[Gambas:Video CNN]

(pta/pta)





Sumber: www.cnnindonesia.com